Home » » Konfigurasi Router RIP In Cisco Packet Tracer

Konfigurasi Router RIP In Cisco Packet Tracer

Written By Unknown on Senin, 27 Mei 2013 | 09.36



Konfigurasi Router RIP In Cisco Packet Tracer

Pengertian routin rip :

Routing rip adalah Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.

RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi.

Sejarah Routing rip :

Routing IP Algoritma routing yang digunakan dalam RIP, algoritma Bellman-Ford, pertama kali digunakan dalam jaringan komputer pada tahun 1968, sebagai awal dari algoritma routing ARPANET.

Versi paling awal protokol khusus yang menjadi RIP adalah Gateway Information Protocol, sebagai bagian dari PARC Universal Packet internetworking protocol suite, yang dikembangkan di Xerox Parc. Sebuah versi yang bernama Routing Information Protocol, adalah bagian dari Xerox Network Services.

Sebuah versi dari RIP yang mendukung Internet Protocol (IP) kemudian dimasukkan dalam Berkeley Software Distribution (BSD) dari sistem operasi Unix. Ini dikenal sebagai daemon routed. Berbagai vendor lainnya membuat protokol routing yang diimplementasikan sendiri. Akhirnya, RFC 1058 menyatukan berbagai implementasi di bawah satu standar.

RIP memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:

1. METRIC: Hop Count

RIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count

yang rendah menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisa saja RIP memilih jalur

jaringan yang lambat.

2. Hop Count Limit

RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. hal ini digunakan untuk mencegah loop

pada jaringan.

3. Classful Routing Only

RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless

routing.

Ada tiga versi dari Routing Information Protocol: RIPv1, RIPv2, dan RIPng, yaitu :

RIP versi 1

Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.

RIP versi 2

Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.

Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas D (range 224.0.0.0 - 239.255.255.255). Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus.

(MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997.

RIPv2 adalah Standar Internet STD-56.

RIPng

RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan dalam RFC 2080 adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya.

Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:

Dukungan dari jaringan IPv6.

RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu, pada saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.

* RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng tidak;

RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route .

Untuk tutorial kali ini saya akan konfigurasi router rip di cisco packet tracer,
menggunakan 3 router , switch dan 3 PC / Client..







Langkah pertama Kita beri IP Address pada ke tiga PC :
Pemberian IP Address Pada PC 1,






Pemberian IP Address Pada PC 2,





Pemberian IP Address Pada PC 3,





Setelah selesai pemberian IP Address pada ke tiga PC, selanjutnya kita setting router 1 , router 2 dan router 3 (Pemberian IP Address)..

klik Router 1 dan setelah itu masuk pada menu CLI

Continue with configuration dialog? [yes/no]: no

Press RETURN to get started!

Router>enable
Router#configure terminal

Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 172.16.20.2 255.255.0.0
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#exit
Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip address 10.10.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#band 125
Router(config-if)#cl ra 125000
Router(config-if)#no shut 

Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
wr
Building configuration...

[OK]

Konfigurasi RIP pada Router 1
Router(config)#route rip
Router(config-router)#net 172.16.20.2
Router(config-router)#net 10.10.1.1
Router(config-router)#control z
Router#
wr
Building configuration...

[OK]

Router#

Sekarang kita lanjutkan setting Router 2
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!

Router>enable
Router#configure terminal




Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 11.10.11.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#exit
Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip address 10.10.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#band 125
Router(config-if)#no shut


Router(config-if)#control z
Router(config)#int se3/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#band 125
Router(config-if)#cl ra 125000
Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#

wr

Building configuration...

[OK]
Router#

Konfigurasi RIP pada Router 2

Router(config)#route rip
Router(config-router)#net 11.10.11.1
Router(config-router)#net 10.10.1.2
Router(config-router)#net 192.168.1.1
Router(config-router)#exit
Router(config)#ext
Router#
wr
Building configuration...

[OK]

Router#

Dan yang terakhir kita setting Router 3

Continue with configuration dialog? [yes/no]: no

Press RETURN to get started!

Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip address 172.16.29.2 255.255.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#exit
Router(config)#int se2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.0
Router(config-if)#band 125
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)# control z

wr
Building configuration...

[OK]

Router#

Konfigurasi RIP pada Router 3



Router(config)#route rip
Router(config-router)#net 172.16.29.2
Router(config-router)#net 192.168.1.2
Router(config-router)# control z
wr
Building configuration...

[OK]

Router#




Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar